Jumat, 17 Mei 2013

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Sudjana, 1989: 28).
Sedangkan Pembelajaran adalah suatu sistem, yang terdiri berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut dapat meliputi dari : tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Dari keempat komponen tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, misalnya model Pembelajaran Kooperatif. 
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi (Nurulhayati,2002:25).
Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif dalam Sanjaya 2006: 247 mengemukakan beberapa keunggulan model pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 
  1. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagi sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 
  2. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 
  3. Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 
  4. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 
  5. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 
  6. Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
  7. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
  8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. 
Model pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan diantaranya :
  1. Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok
  2.  Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, bila dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak dicapai oleh siswa.
  3.  Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi yang diharapkan sebanarnya adalah hasil atau presentasi setiap individu siswa.
  4. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan ini tidak mungkin dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali penerapan strategi.
  5.  Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang  hanya didasarkan kepada kemampuan secara individu.

Rabu, 15 Mei 2013

Calciopoli Juventus Tidaklah Berdosa



Calciopoli : Juventus Tidaklah Berdosa
Oleh: Choirul Anam


Saya bukan penggila liga Italia dan juga bukan seorang Juventini, saya hanya mencoba untuk mengeluarkan pendapat saya terkait dengan terlemparnya Juventus ke Serie B Liga Italy gara- gara kasus Calciopoli. Akibat Calciopoli ini Juara Liga Serie A yang seharusnya sudah berada digenggaman Juventus harus rela diserahkan kepada Inter Milan.
 
Sampai saat ini Juventus masih beranggapan bahwa dirinya tidaklah bersalah dalam kasus Calciopoli tersebut, tuduhan yang ditujukan kepada Juventus melalui persidangan adalah bahwa Juventus diidentifikasi telah melakukan lobi- lobi terhadap asosiasi wasit, tuduhan lobi yang dimaksud adalah bahwa Juventus disinyalir meminta wasit- wasit tertentu dalam setiap pertandingan Juventus, dengan tujuan agar Juventus mendapat kepemihakan dari Wasit.
 
Hal ini tentu membuat saya agak bertanya, okelah mungkin bisa saja wasit memihak Juventus, akan tetapi menurut saya faktor kualitas pemain lebihlah menentukan dalam kemenangan sebuah tim sepak bola, ketika pemain berkualitas tentu prosentase kemenangannya akan lebih besar. Pendapat saya ini didasarkan pada piala dunia tahun 2006, pada waktu itu Italy mendapat gelar juara piala dunia, dan sebagian besar pemain yang mendominasi skuad Timnas Italy pada saat itu adalah pemain dari Juventus, ini menunjukan bahwasanya kualitas skuad Juventus pada saat itu sangatlah berkualitas. Ditambah lagi dengan yang dilakukan oleh bintang sepak bola pada waktu itu yaitu Buffon dan Del Piero, mereka tetap loyal kepada Juventus meskipun sudah tersandung masalah dan terlempar ke Serie B, tentu hal ini karena mereka memiliki keyakinan tersendiri terhadap Juventus.
 
Tentu hal ini menjadi pertanyaan tersendiri bagi saya, dan yang menjadi pertanyaan besar lagi, banyak eks pemain intermilan yang notabene kesayangan publik mereka,justru mengatakan calciopoli hanya rekayasa.
membuat akal sehat saya semakin percaya bahwa juventus tidaklah berdosa.

IBRA : "Menurut pendapat saya, skandal Calciopoli omong kosong. Setidaknya sebagian besar dari itu. Kami (Juventus) menang bukan karena bantuan wasit. Kami menang karena kami bekerja sangat keras dan karena kami yang terbaik. Kami selalu berjuang keras dan tak membutuhkan bantuan apapun,"

RECOBA: “Melawan Juve selalu memiliki kehormatan bagi tim maupun bagi pemain. ketika itu (tahun 2006) banyak yang mengatakan bahwa mereka (Juventus) menang dengan bantuan wasit. Sesungguhnya, mereka bisa memenangkanya tanpa bantuan siapapun. Siapa yang memenangkan scudetto 2006? Bagi saya, saya pikir yang memenangkan Scudetto adalah Juve karena memiliki beberapa pemain hebat dan tanpa bantuan pun mereka akan menang. Saya tahu bahwa pemain selalu yang paling jujur, di lapangan dan di dunia sepakbola. Ketika ternyata scudetto itu diberikan kepada Inter, saya pikir para pemain tidak merasa itu adalah milik kami. ”

VIERI : Menurut Firenzeviola.it, rencana penyadapan telepon itu dilakukan Moratti dan Telecom Italia dengan tujuan mengeliminir sejumlah tim-tim elite di Serie A sehingga kedigdayaan Inter bakal lestari.
Juga dilaporkan jika para pemain Inter telah meneken dokumen untuk menutup-nutupi tuduhan rencana penyadapan tersebut.
Tujuannya, untuk membungkam para pemain Nerazzurri dalam soal Calciopoli.

“Saya siap untuk membuktikan kepada siapapun dokumen tersebut.
Siapapun tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Saya telah dimatai-matai.
Sebab, saya tidak bisa menyembunyikan atau menutupi hal tersebut,”
tegas Vieri.
“70 persen dari kontrak yang telah diteken dibayar Inter. Sisanya, 30 persen dibayar Telecom sehingga pajak yang mereka bayar bisa berkurang,” imbuhnya.

Vieri pun meminta maaf kepada Juventus terkait perbuatannya itu.

“Saya hanya berbicara soal tersebut dengan Tuan (Rinaldo) Ghelfi dari Inter.
Ia pun menyepakati apa yang saya sampaikan. Saya benar- benar menyesal dengan apa yang telah menimpa Juventus.” tutur Vieri.

PERYATAAN PARA EKS PEMAIN INTER ADA DALAM 12 PERTANYAAN YANG KEMAREN" DIAJUKAN PARA FANS INTER UNTUK PRESIDENNYA.